08 December 2010

Penjualan Retail Mobil Turun



Tuesday, 07 December 2010
JAKARTA(SINDO) – Penjualan mobil di tingkat retail (dealerke konsumen) selama November 2010 tercatat 64.809 unit,turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 66.330 unit.


Penjualan mobil domestik berdasarkan angka wholesales (pengiriman pabrik ke jaringan dealer) pada November juga stagnan apabila dibandingkan dengan Oktober yang sebanyak 69.000 unit. Hal ini dipengaruhi oleh tren musiman akhir tahun dan rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah awal 2011. “Ya, pasar agak slow pada November. Banyak konsumen menunggu hasil keputusan pemerintah tentang BBM bersubsidi.Untuk tren di Desember ini,saya akan memonitor lagi bagaimana perkembangannya,” kata Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di Jakarta kemarin.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan pembatasan BBM bersubsidi diberlakukan bagi semua mobil pelat hitam mulai 1 Januari 2011.Pada tahap awal, pembatasan konsumsi premium itu akan diberlakukan di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek). Namun, pemerintah masih akan membahas rencana itu dengan DPR sebelum diberlakukan. CEO PT Astra International Tbk- Toyota Sales Operation (Auto 2000) Jodjana Jody mengakui adanya penurunan angka penjualan mobil secara retail pada November dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut dia, hal itu disebabkan masalah suplai yang minim sehingga inden konsumen.

Menurut Jodjana, permintaan kendaraan pada November relatif bagus,terlihat dari jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) yang hampir sama dengan posisi Oktober. “Retail turun, khususnya Toyota, karena kehabisan barang, begitu juga trennya di Desember ini.Unit suplainya tidak memadai dan karena SPK tinggi, kami mesti menguras stok yang ada,”ujarnya. Jodjana mengungkapkan, saat ini,untuk model Toyota Hilux,baik kabin ganda maupun single, tercatat inden sampai tahun depan. Inden juga dicatat untuk model Toyota Dyna, seiring permintaan yang meningkat, menjadi 2.000-an unit per bulan. “Kalau faktor pengaruh pembatasan BBM subsidi, wacananya sudah terdengar lama. Di kami, lebih karena suplai yang kurang.

Jadi, boleh dilihat di iklan hanya merek Toyota yang tidak menawarkan program jorjoran akhir tahun,” papar dia. Pada November 2010, Auto- 2000, distributor utama Toyota di Indonesia mencatat penjualan wholesales sebanyak 217.714 unit, sehingga target pasar tahun ini sebesar 216.000 unit optimistis tercapai. Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Rizwan Alamsyah menjelaskan, angka penjualan wholesales yang lebih tinggi pada November karena suplai yang minim, baik mobil penumpang maupun komersial. Pada November 2010, Mitsubishi berhasil menjual wholesales 9.791 unit dan kinerja retail yakni 9.420 unit. “Kalau angka retail yang lebih rendah, itu karena masih dalam proses pengiriman sehingga belum menjadi retail, padahal unitunit tersebut sudah ada yang punya.

Produksi kami belum mampu mengejar permintaan sehingga ada sebagian model yang masih kurang, seperti Pajero Sport dan beberapa tipe colt diesel,” paparnya. Menurut Rizwan, suplai kendaraan secara nasional saat ini masih relatif rendah, yakni hanya untuk kebutuhan selama tiga minggu. Padahal, rasio normal setidaknya satu setengah bulan.Selama Januari– November 2010 angka penjualan wholesales Mitsubishi mencapai 97.541 unit dan angka penjualan retail yakni 91.305 unit. “Selisih angka suplai dengan retail sebesar itu, bagi kami tidak begitu berarti karena kebetulan kami kurang barang. Jadi, tidak ada masalah apa-apa.

Untuk Desember ini, produksi turun sedikit karena ada libur Natal dan tahun baru, volumenya masih di kisaran 9.000 unit,”katanya. Rizwan menambahkan, pembatasan BBM bersubsidi untuk semua kendaraan berpelat hitam pada 2011 pada prinsipnya akan memiliki dampak. Namun seberapa besar pengaruhnya,Rizwan belum bisa memastikannya. (sandra karina)

No comments:

Post a Comment