01 June 2011

Pancasila adalah Implementasi

Pancasila bukan hanya lima kalimat yang harus dihafalkan dan dipahami. Hakikat dari lima sila dalam Pancasila adalah pada implementasi dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara.


Namun apa yang terjadi belakangan ini, kita disuguhi sikap-sikap yang jauh dari hakikat Pancasila. Harus diakui pula, Pancasila bagi semua kalangan, termasuk para elite yang duduk di kekuasaan, masih dalam tataran wacana. Bagaimana sedihnya masyarakat kita ketika disuguhi sebuah Kongres PSSI yang harusnya menjunjung persatuan dan kesatuan serta permufakatan, tapi dinodai dengan adu mulut yang lebih menonjolkan kepentingan kelompok dan pribadi.Sebagai bangsa yang mengaku mempunyai Pancasila, seharusnya kita malu. Masyarakat yang selalu “digurui” tentang pentingnya Pancasila oleh para elite justru mendapatkan sebuah tontonan yang jauh dari hakikat Pancasila.

Jika mau legawa dengan menjunjung dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, semestinya pihak-pihak yang ingin berkuasa bisa mengalah demi kepentingan bangsa. Anehnya lagi, semua pihak seolah mengaku berjuang demi kepentingan bangsa meskipun di belakang dari perjuangan itu selalu ada kepentingan kelompok dan pribadi.Tentu cara ini jauh dari hakikat Pancasila yang agung. Tingkah elite politik di parlemen dan eksekutif yang saling mencaci, bahkan memfitnah, untuk menjatuhkan sebuah kedudukan juga masih menjadi tontonan yang membuat kita jenuh dan bahkan lelah.Dengan gaya bersumpah kepada Allah,mereka membantah telah melakukan tindakan kriminal yang merugikan negara.

Adu mulut dan saling serang di media seolah menjadi senjata yang ampuh untuk menunjukkan bahwa dirinya yang paling benar.Semua sepakat bahwa cara-cara seperti itu masih jauh dari hakikat Pancasila. Selain itu, cara-cara beberapa kelompok yang mempertahankan keyakinannya dengan cara menyerang, bahkan melukai hingga membunuh, pemilik keyakinan yang berbeda juga masih mewarnai negeri ini. Sasarannya pun sekarang mulai melebar. Siapa pun yang menghalangi upaya kelompok ini juga mendapat serangan.Tentu cara ini sangat disayangkan karena tidak bisa menghargai perbedaan yang sebenarnya adalah salah satu nilai dari Pancasila.

Masyarakat sudah jenuh, bahkan muak, dengan sikap-sikap yang tidak mencerminkan budaya Indonesia.Disadari atau tidak, perlahan masyarakat tidak lagi percaya dengan para pemimpin bangsa ini jika sikap-sikap tersebut yang terus dipertontonkan. Mereka yang duduk di kekuasaan harusnya sadar dengan ini karena nasib bangsa ini berada di tangan-tangan mereka. Pancasila lahir untuk menata sebuah kehidupan bernegara dan berbangsa yang berimbang, tidak melebihkan satu sisi dan merendahkan sisi lain.Pancasila memberikan tuntunan kepada semua pihak untuk secara proporsional melakukan interaksi dengan individu, kelompok, atau bangsa lain.

Pancasila lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan bernegara dibandingkan dengan kepentingan kelompok atau individu.Pancasila juga menghargai perbedaan yang pasti ada di Tanah Air ini,bahkan di dunia ini. Jadi,stop berwacana ketika membahas Pancasila.Masyarakat sudah jenuh dengan wacana-wacana tentang pembelajaran Pancasila yang nyatanya jauh dari cara-cara berkehidupan di negara ini.Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah sebuah contoh sikap ber-Pancasila dari para elite.

Ini lebih penting daripada memperdebatkan bagaimana cara memberikan pendidikan Pancasila kepada masyarakat kita.Pancasila adalah implementasi bukan wacana.Selamat hari lahir Pancasila.