JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tengah mengkaji langkah ekspansi dengan membuka kantor cabang di Timur Tengah. Diharapkan, ekspansi ini akan meningkatkan bisnis remitansi, trade finance, dan treasury perseroan.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan studi kelayakan (feasibility)untuk pembukaan cabang di Timur Tengah.BNI juga menggandeng konsultan untuk membicarakan aturanaturan dan bernegosiasi dengan bank sentral Arab Saudi. Menurut Gatot, rencana pembukaan cabang ini sudah dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB).
Dia berharap, tahuninipembukaancabangini dapat direalisasikan. Apabila izin resmi dari Bank Sentral di Arab Saudi dan Bank Indonesia diperoleh,maka BNI akan membuka tiga cabang sekaligus yaitu di Jeddah,Mekkah,dan Madinah. “Kita sedang pelajari buka cabang di Timur Tengah,di Jeddah,Mekkah dan Madinah.
Sedang bicara dengan bank sentral di sana,” ujarnya usai penandatanganan kerja sama BNI dengan Bank Bukopin di Jakarta,kemarin. Dia menjelaskan, pihaknya masih menghitung plus minus pembukaan cabang yang bersifat campuran (affiliate) maupun cabang penuh (full branch). Namun,Gatot sendiri berharap dapat mengoperasikan cabang secara penuh. Dia menilai, untuk pembukaan cabang nantinya akan dibutuhkan anggaran operasional sekitar USD20–25 juta, tapi nilai ini masih bisa berubah tergantung strata cabang yang akan diperoleh.
“Investasi belum dihitung,baik itu untuk buka cabang, biaya sewa,kanaffiliatebegitu. Tapi,di RBB sudah dimasukkan. Insya Allah tahun ini,”ungkapnya. Head of Division Senior Vice PresidentInternationalDivision BNI A Firman Wibowo menambahkan, hingga akhir Desember 2011 remitansi di perseroan mencapai USD68 miliar, tumbuh sekitar 20% dibandingkan periode Desember 2010 sebesar USD52 miliar.
Adapun rinciannya, transaksi outgoing sebesar USD35 miliar dan untuk transaksi incoming USD33 miliar. Sementara, transaksi trade finance mencapai USD19,4 miliar atau naik sekitar 20–24% dibandingkan periode Desember 2010. Komposisi untuk trade finance ini berasal dari transaksi impor yang mencapai hampir 60% dari total transaksi trade finance atau sekitar USD13 miliar, sementara untuk transaksi ekspor mencapai USD6,6 miliar.
Kerja Sama dengan Bukopin
Pada kesempatan sama,BNI bekerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk dalam hal transaksi internasional.Kerja sama ini akan memungkinkan Bukopin untukmelakukan remittance business cooperation, di mana Bukopin dan afiliasinya menjadi paying bank untuk pengiriman uang/remittanceTKI. Menurut Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi, saat ini outlet Bukopin dan swamitra berjumlah kurang lebih 600 outlet yang tersebar di wilayah yang menjadi kantung-kantung TKI.
Dengan kerja sama ini,TKI dapat mengirimkan uang ke cabang-cabang tersebut sekaligus dapat mendukung pengusaha UMKM untuk mempromosikanusahanya diluarnegeri. “Tadinya kami pakai bank asing, tapi kan dengan bank nasional jadi lebih baik. Itu untuk remitansi, sementara itu kami juga punya nasabah ekspor,jadi mutual benefit,”tukasnya.
Selain itu, dengan kerja sama ini, kedua institusi akan meningkatkan kerja sama di bisnis trade finance seperti L/C refinancing dan lainnya.“Akan ada sinergi di bidang treasury dan layanan perbankan lainnya,” ujarnya. Seperti diketahui, saat ini BNI memiliki lima cabang luar negeri (Singapura,Hong Kong, Tokyo,New York, dan London) serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara. ● erichson sihotang
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan studi kelayakan (feasibility)untuk pembukaan cabang di Timur Tengah.BNI juga menggandeng konsultan untuk membicarakan aturanaturan dan bernegosiasi dengan bank sentral Arab Saudi. Menurut Gatot, rencana pembukaan cabang ini sudah dimasukkan dalam rencana bisnis bank (RBB).
Dia berharap, tahuninipembukaancabangini dapat direalisasikan. Apabila izin resmi dari Bank Sentral di Arab Saudi dan Bank Indonesia diperoleh,maka BNI akan membuka tiga cabang sekaligus yaitu di Jeddah,Mekkah,dan Madinah. “Kita sedang pelajari buka cabang di Timur Tengah,di Jeddah,Mekkah dan Madinah.
Sedang bicara dengan bank sentral di sana,” ujarnya usai penandatanganan kerja sama BNI dengan Bank Bukopin di Jakarta,kemarin. Dia menjelaskan, pihaknya masih menghitung plus minus pembukaan cabang yang bersifat campuran (affiliate) maupun cabang penuh (full branch). Namun,Gatot sendiri berharap dapat mengoperasikan cabang secara penuh. Dia menilai, untuk pembukaan cabang nantinya akan dibutuhkan anggaran operasional sekitar USD20–25 juta, tapi nilai ini masih bisa berubah tergantung strata cabang yang akan diperoleh.
“Investasi belum dihitung,baik itu untuk buka cabang, biaya sewa,kanaffiliatebegitu. Tapi,di RBB sudah dimasukkan. Insya Allah tahun ini,”ungkapnya. Head of Division Senior Vice PresidentInternationalDivision BNI A Firman Wibowo menambahkan, hingga akhir Desember 2011 remitansi di perseroan mencapai USD68 miliar, tumbuh sekitar 20% dibandingkan periode Desember 2010 sebesar USD52 miliar.
Adapun rinciannya, transaksi outgoing sebesar USD35 miliar dan untuk transaksi incoming USD33 miliar. Sementara, transaksi trade finance mencapai USD19,4 miliar atau naik sekitar 20–24% dibandingkan periode Desember 2010. Komposisi untuk trade finance ini berasal dari transaksi impor yang mencapai hampir 60% dari total transaksi trade finance atau sekitar USD13 miliar, sementara untuk transaksi ekspor mencapai USD6,6 miliar.
Kerja Sama dengan Bukopin
Pada kesempatan sama,BNI bekerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk dalam hal transaksi internasional.Kerja sama ini akan memungkinkan Bukopin untukmelakukan remittance business cooperation, di mana Bukopin dan afiliasinya menjadi paying bank untuk pengiriman uang/remittanceTKI. Menurut Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi, saat ini outlet Bukopin dan swamitra berjumlah kurang lebih 600 outlet yang tersebar di wilayah yang menjadi kantung-kantung TKI.
Dengan kerja sama ini,TKI dapat mengirimkan uang ke cabang-cabang tersebut sekaligus dapat mendukung pengusaha UMKM untuk mempromosikanusahanya diluarnegeri. “Tadinya kami pakai bank asing, tapi kan dengan bank nasional jadi lebih baik. Itu untuk remitansi, sementara itu kami juga punya nasabah ekspor,jadi mutual benefit,”tukasnya.
Selain itu, dengan kerja sama ini, kedua institusi akan meningkatkan kerja sama di bisnis trade finance seperti L/C refinancing dan lainnya.“Akan ada sinergi di bidang treasury dan layanan perbankan lainnya,” ujarnya. Seperti diketahui, saat ini BNI memiliki lima cabang luar negeri (Singapura,Hong Kong, Tokyo,New York, dan London) serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara. ● erichson sihotang
No comments:
Post a Comment