Wednesday, 23 February 2011
JAKARTA(SINDO) – Perusahaan pembiayaan mobil bekas PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) mulai melakukan penawaran awal (book building) atas surat utang Obligasi Verena Multi Finance I pada 2011 senilai total Rp500 miliar.
Surat utang yang memiliki tiga seri, dengan tenor terpendek 370 hari dan terpanjang tiga tahun (36 bulan), dengan kisaran bunga 8,82–11,6%.“Untuk yang seri A memiliki tenor 370 hari menggunakan acuan FR17-18. Sementara seri B dengan tenor 24 bulan kuponnya FR33, dan seri C berjangka waktu 36 bulan menggunakan acuan FR51,”papar Direktur PT Mandiri Sekuritas Dadang Suryanto, sebagai salah satu penjamin emisi, di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, seri A merupakan yang terpendek dengan tenor 370 hari itu menggunakan acuan surat utang negara (SUN) FR 17 dan 18, yang saat ini berada di kisaran 6,07–6,36%. Untuk seri A, acuan kupon tersebut ditambah spread sebesar 275–325 basis poin (bps).
Dengandemikian,acuanbungayang diberikan mencapai 8,82–961%. Di sisi lain,untuk seri B dengan tenor 24 bulan menggunakan acuan FR33,yang saat ini berada pada kisaran 7,52%.Untuk seri B diberikan spread 275–350bps sehingga kisaran bunga untuk seri tersebut adalah 10,27–11,02%. Sementara untuk seri C dengan tenor 36 bulan, menurut Dadang, menggunakan acuan SUN FR51 yang saat ini berada pada kisaran 7,87%. Dengan tambahan spread 275–375 bps, kisaran bunga yang diberikan adalah sebesar 10,62–11,62%.“Mengenai porsinya, baru akan ditentukan setelah penawaran,”tuturnya. Masa penawaran awal obligasi tersebut berlangsung pada 23 Februari–9 Maret 2011.Sementara perkiraan tanggal efektif pada 16 Maret 2011 sehingga masa penawaran akan diakukan pada 18–22 Maret 2011.
Untuk tanggal penjatahan pada 23 Maret dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Maret 2011. Selain Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia juga bertindak sebagai penjamin emisi. Sementara untuk wali amanat obligasi,manajemen VRNA menunjuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Direktur Utama VRNA Hadi Budiman mengatakan, dana hasil obligasi tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan konsumen.Tahun ini,VRNA membutuhkan dana sebesar Rp2 triliun, yang merupakan target pembiayaan perseroan.
Sebesar Rp500 miliar akan berasal dari obligasi. Sementara sisanya berasal dari pinjaman bank. “Kami masih memiliki plafon pinjaman sebesar Rp1 triliun. Sementara Rp500 miliar lagi, tengah kami jajaki,”paparnya. Dia optimistis pembiayaan mobil bekas akan mengalami peningkatan seiring pertumbuhan industri kendaraan roda empat nasional. Jika industri mobil baru dalam negeri diperkirakan tumbuh 10%, untuk mobil bekas dia optimistis bisa di atas level tersebut. Tahun ini, manajemen VRNA bisa mencapai pertumbuhan laba bersih 30–40% tahun ini menjadi sekitar Rp33–36 miliar pada 2011 dari Rp25,4 triliun tahun lalu.
Kenaikan laba tersebut didukung peningkatan pembiayaan perseroan menjadi Rp2 triliun dari tahun lalu sebanyak Rp1,39 triliun. (juni triyanto)
No comments:
Post a Comment