08 March 2011

Mengatasi Kebiasaan Anak Gigit Kuku

Wednesday, 02 March 2011

Tidak perlu memarahi anak yang punya kebiasaan menggigit kuku karena perilaku tersebut biasanya dilakukan tanpa sadar. Bicarakan secara lembut dan bantu dia mengatasinya.

Buah hati Anda memiliki kebiasaan menggigiti kukunya? Mungkin berbagai cara sudah Anda coba untuk menghentikannya. Mulai dari memberi tahu dengan lembut, memarahi, membentak, hingga mengancam. Namun, sama seperti orang dewasa, menghentikan kebiasaan itu bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu, ketekunan, dan kesabaran untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan.

Anak sering menggigit kukunya untuk sejumlah alasan. Misalnya karena penasaran, untuk membuang kebosanan, menghilangkan stres, atau karena memang kebiasaan saja. Menggigit kuku adalah yang kebiasaan yang paling umum dilakukan dalam keadaan gugup atau gelisah, termasuk mengisap jempol, menggosok hidung, memilin rambut, atau gigi gemeretak. Biasanya, kebiasaan tersebut bisa berlanjut hingga dewasa.

Dari persentase pelaku diketahui, sekitar sepertiga dari anak yang duduk di bangku sekolah dasar dan setengah dari para remaja menggigit kuku mereka. Antara seperempat hingga sepertiga dari mahasiswa mengakui masih menggigit kukunya. Menggigit kuku sering kali merupakan cara untuk melepaskan ketegangan yang intens namun hanya sementara, pada masa kanak-kanak. Semua anak umumnya memiliki perasaan gelisah.

Belajar sesuatu yang baru di sekolah atau merasa malu berada di sebuah pesta atau di tempat bermain umum bisa jadi pemicunya. Jika anak menggigit kukunya, terutama pada saat-saat seperti ini, mungkin itu hanya caranya mengatasi stres atau menghibur dirinya sendiri. Dalam hal ini Anda tidak perlu terlalu khawatir. Dalam semua kemungkinan, anak prasekolah Anda akhirnya nanti akan berhenti sendiri.

Tetapi jika hobi menggigit kukunya berlangsung lebih lama daripada yang Anda inginkan atau jika kebiasaan tersebut tidak bisa Anda tolerir lagi, ada sejumlah cara sederhana untuk membantunya berhenti. Yang pertama, Anda harus mempertanyakan kegelisahan apa yang dia alami.

“Tanggapan awal orang tua ketika anak-anak mulai melakukan sesuatu yang dianggap mengkhawatirkan adalah mencoba untuk menghentikan perilaku tersebut. Itu sebenarnya baik sebagai tujuan jangka panjang,” kata pakar pengasuhan keluarga Janis Keyser yang juga penulis pendamping buku Becoming the Parent You Want to Be. ●rendra hanggara

No comments:

Post a Comment