08 November 2011

Tidak Semua Gangguan Prostat Itu Kanker

Prostat merupakan salah satu organ penting bagi laki-laki. Namun pada kondisi tertentu bagian tubuh ini bisa mengalami gangguan, dan tidak semua gangguan yang terjadi di prostat itu disebabkan oleh kanker.

"Tidak semua gangguan yang terjadi pada prostat itu kanker, meski gejalanya sama yaitu adanya gangguan berkencing," ujar dr Rahmat Budi Santoso, SpB-U, dalam acara penyuluhan kanker prostat di RSK Dharmais, Jakarta, Selasa (8/11/2011).

dr Santo menuturkan ada 3 macam gangguan prostat yang paling sering ditemui yaitu:
1. Pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH) yaitu pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat yang menyebabkan prostat membesar
2. Kanker prostat, yaitu suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat dan bisa menyebar ke organ tubuh lainnya jiak tidak ditangani sejak dini
3. Infeksi prostat (prostatitis), yaitu peradangan pada kelenjar prostat. Biasanya penyebab dari prostatitis tidak diketahui, tapi kadang disebabkan oleh penyebaran infeksi bakteri dari saluran kemih. Prostatitis ini bisa terjadi akibat infeksi jamur, virus dan protozoa.

"Untuk BPH bisa tidak ada keluhan, kalau prostat membesarnya ke bawah atau ke samping maka tidak ada keluhan atau hanya gangguan kecil. Sementara itu ada juga yang keluhannya bertahap sehingga hanya sedikit orang saja yang aware," ujar dr Santo.

dr Santo menjelaskan ada beberapa gejala yang muncul jika seseorang mengalami gangguan prostat yaitu:


   1. Mengalami kesulitan untuk mulai berkemih, kadang meski sudah di toilet tapi harus nunggu lama sekitar 1-2 menit baru bisa pipis.
   2. Kencingnya sering sekali misalnya setiap 1-2 jam. Hal ini karena prostat yang membesar akan menjepit kandung kemih yang membuat urine yang keluar tidak semua sehingga kandung kemih cepat penuh.
   3. Sering terbangun di malam hari untuk kencing misalnya 3-4 kali dalam semalam, karena adanya sisa urine yang tidak tuntas.
   4. Adanya perasaan mendesak untuk pipis, kalau ditahan ia bisa sampai mengompol
   5. Pancaran air kencing yang menurun
   6. Adanya darah atau sel darah yang ditemukan dalam urine.


Jika mengalami gejala tersebut maka ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan seperti colok dubur untuk tahu ada tidaknya pembesaran, ultrasonografi (USG) untuk melihat tampilan visual dari prostat, uroflowmetri untuk tahu tekanan dan pancaran kencing serta berapa banyak urine yang dikeluarkan dan yang tersisa di kandung kemih dan PSA (Prostat spesific antigen) untuk melihat keganasan.

"Pada prostat yang normal, saat colok dubur terasa licin, halus dan kenyal tapi jika terasa keras, ada nodul atau jerawat dan tidak simetris maka harus curiga. Dan disarankan untuk buang air besar terlebih dahulu sebelum melakukan colok dubur," ungkapnya.

Pengobatan yang dilakukan untuk gangguan prostat yang membesar adalah pemberian obat untuk mengecilkan prostat atau obat untuk membuat otot menjadi lebih rileks. Tapi jika obat sudah tidak mempan, adanya efek samping seperti hernia atau pendarahan terus di air kencing maka dilakukan operasi. Sedangkan untuk infeksi pada prostat diberikan antibiotik.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah gangguan prostat di usia tua adalah menjalankan pola hidup sehat seperti membatasi konsumsi lemak dan gula serta perbanyak sayur, buah, ikan dan seafood, tidak merokok, tidak minum alkohol dan berolahraga.

No comments:

Post a Comment