Pelestarian lingkungan sebagai wujud kepedulian terhadap bumi,telah merambah dunia akademik. Beberapa perguruan tinggi berlomba-lomba menciptakan kampus yang lebih ramah lingkungan.
Konsep go green yang beberapa tahun belakangan gencar digaungkan, mulai merambah ke dunia akademik,khususnya perguruan tinggi.Universitas Indonesia (UI) misalnya,merespons gerakan go green dengan meluncurkan inovasi di bidang lingkungan hidup.Sejak setahun lalu UI telah menyusun daftar pemeringkatan perguruan tinggi di dunia berdasarkan pengelolaan lingkungan hidup kampus. Daftar pemeringkatan yang diberi nama UI Green Metric Ranking of World Universities itu digadang-gadangkan sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia yang menggunakan sistem rangking, bukannya rating.
”Kriteria penilaian di antaranya kehijauan kampus,pemanfaatan ruang,efisiensi energi,penggunaan air,pengolahan limbah,dan sistem transportasi yang ramah lingkungan di areal kampus,” kata Ketua Tim UI Green Metric Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM. “Perguruan tinggi harus bertindak sebagai role model dalam usaha pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” papar Riri. Untuk keperluan daftar pemeringkatan ini, UI mengirim kuesioner ke berbagai negara. Tahun lalu terdapat 35 negara partisipan, tahun ini naik menjadi 45 negara.
University of California,Berkeley, Amerika Serikat,terpilih sebagai kampus hijau terbaik di dunia berdasarkan hasil riset dan survei yang dihimpun secara online oleh tim UI Green Metric terhadap ribuan perguruan tinggi di dunia,yang dilakukan pada Mei hingga November 2010.University of Nottingham,Inggris,berada di peringkat kedua,menyusul Northeastern University, USA,di urutan ketiga.UI berada di peringkat ke-15,tercatat sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang mampu menempati posisi 15 besar dari 95 perguruan tinggi di dunia yang masuk dalam pemeringkatan ini.
Adapun Universitas Negeri Semarang (Unnes) berada di posisi 32.Unnes bahkan berani menamakan diri sebagai universitas konservasi dengan melakukan segenap terobosan di lingkungan kampusnya.Kegiatan konservasi yang dicanangkan kampus ini mencakup biodiversitas,pengolahan limbah, nir kertas,energi bersih,pengelolaan sampah, arsitektur hijau,dan transportasi internal. “Kegiatan bukan hanya fokus pada pelestarian lingkungan,kami juga mencoba melestarikan seni dan budaya Jawa Tengah khususnya,” kata Ketua Humas Unnes Sucipto Hadipurnomo.
Konsep kampus hijau,Sucipto menyebutkan,sejatinya tidak hanya berfokus pada penanaman pohon.Lebih dari itu,bagaimana pihak kampus dapat meminimalkan penggunaan sumber daya energi,dan menciptakan kehidupan di kampus yang lebih ramah lingkungan. Senada dengan pernyataan Prof Dr Ir Hari Purnomo MT,Kepala Badan Perencana Universitas Islam Indonesia (UII). “Program kampus hijau bisa diartikan upaya pihak kampus untuk menghemat pemakaian listrik dan mengelola limbah dengan tepat,” katanya kepada SINDO. Hari menambahkan,penerapan kampus hijau sudah amat mendesak dilakukan di seluruh perguruan tinggi.Ia berharap universitas dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam pelaksanaan pelestarian lingkungan.“Kalau tidak begitu bagaimana masyarakat mau dan bisa sadar serta lebih peduli pada lingkungan,” kata dosen Fakultas Teknologi Industri UII ini.
Universitas Pelita Harapan (UPH) juga satu suara untuk hal ini.Perubahan iklim dampaknya semakin nyata merusak bumi sehingga butuh segera penanganan. Perubahan iklim ini hanya satu dari beberapa efek yang ditimbulkan.“Institusi pendidikan sudah sewajarnya melakukan edukasi kepada masyarakat.Dan, seharusnya kebiasaan ramah lingkungan juga diikuti mulai dari jenjang sekolah dasar,” kata Kepala Bidang Humas UPH Rosse. sri noviarni
Konsep go green yang beberapa tahun belakangan gencar digaungkan, mulai merambah ke dunia akademik,khususnya perguruan tinggi.Universitas Indonesia (UI) misalnya,merespons gerakan go green dengan meluncurkan inovasi di bidang lingkungan hidup.Sejak setahun lalu UI telah menyusun daftar pemeringkatan perguruan tinggi di dunia berdasarkan pengelolaan lingkungan hidup kampus. Daftar pemeringkatan yang diberi nama UI Green Metric Ranking of World Universities itu digadang-gadangkan sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia yang menggunakan sistem rangking, bukannya rating.
”Kriteria penilaian di antaranya kehijauan kampus,pemanfaatan ruang,efisiensi energi,penggunaan air,pengolahan limbah,dan sistem transportasi yang ramah lingkungan di areal kampus,” kata Ketua Tim UI Green Metric Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM. “Perguruan tinggi harus bertindak sebagai role model dalam usaha pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” papar Riri. Untuk keperluan daftar pemeringkatan ini, UI mengirim kuesioner ke berbagai negara. Tahun lalu terdapat 35 negara partisipan, tahun ini naik menjadi 45 negara.
University of California,Berkeley, Amerika Serikat,terpilih sebagai kampus hijau terbaik di dunia berdasarkan hasil riset dan survei yang dihimpun secara online oleh tim UI Green Metric terhadap ribuan perguruan tinggi di dunia,yang dilakukan pada Mei hingga November 2010.University of Nottingham,Inggris,berada di peringkat kedua,menyusul Northeastern University, USA,di urutan ketiga.UI berada di peringkat ke-15,tercatat sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang mampu menempati posisi 15 besar dari 95 perguruan tinggi di dunia yang masuk dalam pemeringkatan ini.
Adapun Universitas Negeri Semarang (Unnes) berada di posisi 32.Unnes bahkan berani menamakan diri sebagai universitas konservasi dengan melakukan segenap terobosan di lingkungan kampusnya.Kegiatan konservasi yang dicanangkan kampus ini mencakup biodiversitas,pengolahan limbah, nir kertas,energi bersih,pengelolaan sampah, arsitektur hijau,dan transportasi internal. “Kegiatan bukan hanya fokus pada pelestarian lingkungan,kami juga mencoba melestarikan seni dan budaya Jawa Tengah khususnya,” kata Ketua Humas Unnes Sucipto Hadipurnomo.
Konsep kampus hijau,Sucipto menyebutkan,sejatinya tidak hanya berfokus pada penanaman pohon.Lebih dari itu,bagaimana pihak kampus dapat meminimalkan penggunaan sumber daya energi,dan menciptakan kehidupan di kampus yang lebih ramah lingkungan. Senada dengan pernyataan Prof Dr Ir Hari Purnomo MT,Kepala Badan Perencana Universitas Islam Indonesia (UII). “Program kampus hijau bisa diartikan upaya pihak kampus untuk menghemat pemakaian listrik dan mengelola limbah dengan tepat,” katanya kepada SINDO. Hari menambahkan,penerapan kampus hijau sudah amat mendesak dilakukan di seluruh perguruan tinggi.Ia berharap universitas dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam pelaksanaan pelestarian lingkungan.“Kalau tidak begitu bagaimana masyarakat mau dan bisa sadar serta lebih peduli pada lingkungan,” kata dosen Fakultas Teknologi Industri UII ini.
Universitas Pelita Harapan (UPH) juga satu suara untuk hal ini.Perubahan iklim dampaknya semakin nyata merusak bumi sehingga butuh segera penanganan. Perubahan iklim ini hanya satu dari beberapa efek yang ditimbulkan.“Institusi pendidikan sudah sewajarnya melakukan edukasi kepada masyarakat.Dan, seharusnya kebiasaan ramah lingkungan juga diikuti mulai dari jenjang sekolah dasar,” kata Kepala Bidang Humas UPH Rosse. sri noviarni
No comments:
Post a Comment